Juni Prayitno, Tokoh Sentral di Balik Ide Digitalisasi Arsip Pertanahan Desa di Indonesia

Jakarta, 8 Januari 2025 – Transformasi digital telah menjadi salah satu tonggak penting dalam pembangunan nasional. Namun, bagi Juni Prayitno, transformasi digital tidak hanya berhenti di kota-kota besar. Ia percaya bahwa desa, sebagai ujung tombak pembangunan, juga harus menjadi bagian dari perubahan besar ini. Sebagai pendiri PROTADES (Program Digitalisasi Buku Letter C Desa), Juni Prayitno adalah tokoh sentral yang berhasil membawa revolusi dalam pengelolaan arsip pertanahan desa melalui digitalisasi Buku Letter C Desa. Inovasi yang ia ciptakan berfokus kepada gerakan penyelamatan arsip pertanahan desa melalui berbagai kegiatan yang di rancang seperti edukasi atau sosialisasi yang berfungsi untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya arsip pertanahan di kalangan pemerintah desa dan masyarakat, pendataan dari proses alih media atau scanning data arsip pertanahan desa seperti letter c, SKT, IPEDA, Girik, Petok D, Kekitir dan arsip pertanahan lainnya, pendampingan dan pelatihan dalam implementasi digitalisasi pertanahan di pemerintah desa dalam rangka mempermudah pelayanan publik bidang pertanahan di masyarakat desa. Program ini telah diimplementasikan di lebih dari 854 desa dan kelurahan dari 38 Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia, membawa manfaat yang signifikan bagi administrasi pertanahan di tingkat desa.
Awal Mula Ide Digitalisasi
Inspirasi Juni Prayitno lahir dari pengalamannya melihat bagaimana pengelolaan arsip pertanahan desa yang masih dilakukan secara manual sering menimbulkan masalah. Dari tumpukan kertas yang rentan rusak hingga konflik pertanahan yang terjadi akibat data yang tidak terkelola dengan baik, semua ini menjadi tantangan besar yang ia amati selama bertahun-tahun.
“Saya melihat banyak kepala desa menghadapi kesulitan besar dalam mencari dokumen pertanahan yang akurat dan dapat diandalkan. Masalah ini sering menjadi pemicu konflik yang sebenarnya bisa dicegah jika ada sistem yang lebih modern,” ujar Juni. Berbekal keinginan untuk membawa solusi nyata, ia mulai merancang PROTADES sebagai platform digital yang mampu mengelola arsip pertanahan desa dengan lebih efisien, transparan, dan aman.
Disamping itu, Ia dan keluarganya dulu juga pernah menjadi korban sengketa tanah karena buruknya pencatatan riwayat perpindahan tanah di pemerintah desanya sehingga tanahnya waktu itu tidak tercatat dan Ia serta keluarganya harus rela kehilangan tanah seluas 3.650 meter persegi. Ia tau bahwa tanah merupakan sumber kehidupan, tempat kita berpijak, bercocok tanam untuk kehidupan sehari hari, namun ketika seseorang kehilangan hak atas tanahnya, Ia seperti kehilangan kedaulatannya dan hidupnya yang berdampak pada tingkat kesejahteraannya, pendidikannya dan ekonominya.
Rahasia Kesuksesan PROTADES dalam keberhasilannya dalam rangka penyamaan persepsi
Keberhasilan PROTADES tidak terlepas dari kemampuan sang pendirinya Juni Prayitno dalam membangun konsensus dengan para pemangku kepentingan. Dalam setiap diskusi atau negosiasi, ia memiliki pendekatan yang khas dengan menyamakan persepsi, menghargai setiap pendapat, dan memahami sudut pandang semua pihak yang terlibat. Hal ini menjadi kunci suksesnya dalam meyakinkan berbagai pihak, terutama birokrat, untuk bersama sama ikut mendukung program ini.
“Saya percaya bahwa perubahan besar hanya bisa terjadi jika semua pihak merasa didengar dan dilibatkan. Saat berdialog dengan para birokrat, saya tidak pernah berusaha untuk menang atau mengalahkan argumen mereka. Sebaliknya, saya mencoba menunjukkan bahwa PROTADES adalah solusi yang juga membantu mereka dalam menjalankan tugas mereka lebih baik,” ungkap Juni.
Pendekatan ini menciptakan rasa percaya dan kolaborasi yang kuat. Birokrat yang sebelumnya skeptis akhirnya mendukung penuh program ini, tanpa merasa direndahkan atau dikalahkan dalam argumen. Hal ini juga memungkinkan PROTADES untuk diterima secara luas, bahkan hingga tingkat nasional.
Kesaktian dari penerapan 3 Pilar PROTADES
Untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program, Juni Prayitno merumuskan tiga pilar utama yang dikenal sebagai ‘3 Pilar Protades. Pilar ini lahir diambil dari nilai nilai atau prinsip prinsip dasar mengenai penerapan Good Governance ( Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik ) yang melibatkan dari 3 unsur sumberdaya yang luar biasa yaitu Pemerintah, Masyarakat dan Sektor Swasta. Pilar ini mencakup :
1. Penguatan Dukungan Pemerintah
Pendekatan yang dilakukan adalah melibatkan pemerintah di semua tingkatan, mulai dari pusat, daerah, hingga desa. Juni aktif dalam menyosialisasikan program ini melalui berbagai forum, seminar, dan diskusi, memastikan semua pihak memahami manfaat, cara kerja dan mekanisme implementasi PROTADES secara komprehensif.
2. Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat desa dilibatkan secara aktif melalui pemberdayaan berupa penyerapan tenaga pendataan yang diberikan pelatihan khusus atau skill untuk dapat membantu pemerintah desa dalam proses pendataan digital arsip pertanahan desa di desa. Juni percaya bahwa digitalisasi bukan sekadar alat teknologi, tetapi juga alat pemberdayaan yang memungkinkan masyarakat untuk lebih memahami dan mengelola sumber daya mereka sendiri, serta membuka lowongan pekerjaan.
3. Pemberdayaan Pelaku Usaha Jasa
PROTADES menggandeng berbagai mitra penyedia yang terdiri dari lembaga NGO ( Non Government Organization ) di sektor swasta untuk memastikan ikut berpartisipasi dalam mengembangkan dan mensosialisasikan Protades ke desa desa di Indonesia. Peran ini meliputi penyiapan Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Teknologi dan Layanan Pendampingan secara berkelanjutan untuk mendukung implementasi Protades di desa. Mitra-mitra ini juga dilibatkan dan didaftarkan dalam program P2KTD (Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa) Kemendes PDTT, memperluas cakupan dan dampak program.
Kepribadian yang Menginspirasi
Keberhasilan PROTADES tidak lepas dari karakter pribadi Juni Prayitno. Ia dikenal sebagai sosok yang rendah hati namun memiliki visi yang tegas. Dalam setiap interaksi, ia selalu mengedepankan dialog yang inklusif dan menghargai setiap pendapat. Hal ini membuat para pemangku kepentingan merasa dilibatkan dalam proses, bukan sekadar menjadi pelaksana atupun pembuat kebijakan.
Juni juga memiliki kemampuan untuk mengubah pandangan skeptis menjadi dukungan penuh. Dengan pendekatan yang humanis, ia mampu menjelaskan manfaat program tanpa membuat orang lain merasa dirugikan atau tersisihkan. “Kesuksesan sejati bukan tentang memenangkan argumen, tetapi tentang menciptakan manfaat bersama,” tegasnya.
Pengakuan Nasional dan Internasional
Program PROTADES telah mendapatkan berbagai penghargaan, termasuk TOP 45 Inovasi Terpuji KIPP Nasional 2021 dan nominasi di United Nations Public Service Award 2022 serta telah masuk dalam Menu Pembelajaran Nasional Program Inovasi Desa Kementrian Desa PDT. Pengakuan ini tidak hanya menunjukkan keberhasilan teknis program, tetapi juga membuktikan bahwa pendekatan kolaboratif Juni Prayitno adalah model yang patut dicontoh dalam mengelola program berbasis masyarakat dan teknologi.
Cita-Cita Besar untuk Desa Indonesia
Juni Prayitno tidak berhenti pada PROTADES. Ia memiliki visi lebih besar untuk desa-desa di Indonesia. Salah satunya adalah gagasan mendirikan Kendal Youth Innovation Center, sebuah inkubasi startup digital yang bertujuan menciptakan ekosistem inovasi di kalangan pemuda desa, khususnya di Kabupaten Kendal, daerah asalnya. Ia berharap inisiatif ini akan melahirkan lebih banyak inovator muda yang mampu membawa perubahan positif di daerah masing-masing.
“Dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, saya ingin melihat desa-desa di Indonesia tidak hanya menjadi bagian dari transformasi digital, tetapi juga menjadi pusat inovasi lokal yang mampu bersaing secara global,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Juni Prayitno adalah bukti nyata bahwa perubahan besar dapat dimulai dari ide sederhana yang dijalankan dengan tekad dan kerja keras. Kepribadiannya yang inklusif, pendekatannya yang humanis, dan visinya yang luas telah menjadikan PROTADES sebagai salah satu program paling sukses dalam digitalisasi desa di Indonesia memberikan layanan tidak hanya infrastruktir teknologi namun sampai kepada dukungan teknis meliputi edukasi, pendataan, pelatihan sampai pendampingan. Dengan langkah progresifnya, ia tidak hanya membawa manfaat bagi desa-desa di Indonesia, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Dalam perjalanan menuju Indonesia yang lebih maju dan inklusif, nama Juni Prayitno akan selalu dikenang sebagai salah satu pelopor perubahan yang membawa harapan dan dampak positif bagi banyak orang. Kisahnya dengan Protades telah terdokumentasikan secara lengkap dalam Film berjudul “ Anak Desa Merajut Asa “ yang dapat di tonton di youtube.