Maraknya Penjiplakan, Pendiri Protades Angkat Bicara

KENDAL - Pendiri Protades Indonesia, Juni Prayitno angkat bicara mengenai banyaknya desa yang menjadi korban aplikasi digitalisasi buku letter c desa palsu yang mengatas namakan dirinya ketika sosialisasi di desa. Pihaknya menghimbau agar desa jangan mudah percaya terhadap pihak - pihak yang tidak bertanggungjawab. Menurut hasil laporan dari beberapa desa tercatat ada sekitar 8 Desa yang tercatat telah menggunakan aplikasi cdesa secara ilegal tanpa seijin dari pencipta yaitu Juni Prayitno dan kebanyakan yang menggunakan aplikasi jiplakan tersebut pada endingnya bermasalah ada yang pengerjaan belum selesai padahal pengerjaan sudah dimulai 1 tahun yang lalu atau ada yang datanya tidak di input secara lengkap.
"Kami turut prihatin kepada desa - desa yang mengalami hal serupa atau dalam hal ini menjadi korban dari aplikasi cdesa palsu yang beredar. Kami membuka posko rekronstruksi ulang yang tentunya tidak dipungut biaya selama tidak melakukan input ulang. Ini merupakan bentuk kepedulian kami kepada desa walaupun kami tidak menerima apapun tetapi kami tetap akan membantu desa, ini adalah komitmen kami.". Tutur Juni Prayitno.
Pihaknya akan terus melakukan monitoring dan sosialisasi kepada desa desa agar lebih cerdas lagi dalam memilah dan memilih aplikasi cedesa yang asli dan palsu. Perlu diketahui bahwa Program Digitalisasi Buku Letter C Desa mengeluarkan Lisensi Penggunaan kepada setiap Desa yang menggunakan dan lisensi tersebut dapat di cek melalui halaman resmi Protades Indonesia : www.protadesindonesia.web.id. Bagi desa yang tidak tercatat di dalam Protades Support Systems atau tidak memiliki nomor lisensi penggunaan dapat dipastikan menggunakan aplikasi palsu.